Renungan Harian Katolik Kalender Liturgi Kamis 10 Maret 2022
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I T.Est 4:10a.10c-12.17-19
Est 4:10 | Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai: |
Est 4:10 | Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai: |
Est 4:11 | “Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja.” |
Est 4:12 | Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai, |
Est 4:17 | Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. |
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan Mzm 138:1-2a.2bc-3.7c-8
Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
*Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikannya segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
Bait Pengantar Injil Mzm 51:12a.14a
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
Bacaan Injil Mat 7:7-12
Mat 7:7 | “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. |
Mat 7:8 | Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. |
Mat 7:9 | Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, |
Mat 7:10 | atau memberi ular, jika ia meminta ikan? |
Mat 7:11 | Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” |
Mat 7:12 | “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. |
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan Katolik
Pada saat kita mengalami musibah atau bencana, kita akan mudah bertanya :” Dimanakah Engkau Tuhan?” Ada orang yang kehilangan rumah, kehilangan seluruh hartanya, bahkan anggota keluarganya karena meninggal. Orang itu berkata, “ Untuk menangis saja , saja ini tidak sempat dan tidak bisa” Dalam hati kita akan bertanya “Tuhan, mengapa ini semua terjadi?” Kesusahan yang sangat juga dialami oleh Ratu Ester pada bacaan pertama hari ini. Dalam semangat solidaritasnya dengan bangsanya, Yahudi, yang sedang menghadapi musuhnya. Ratu Ester hanya bisa berpaling kepada Tuhan :” Ya Tuhan , Raja kami …., tolonglah kami …… Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau” Tuhan Yesus menjawab pada Injil :” Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Allah kita itu Allah Bapa yang sangat baik dan murah hati. Namun bukankah rasanya hanya ada kegelapan dan ketidakjelasan saat musibah atau kesusahan itu menimpa kita? Dimana Allah Bapa yang sungguh baik itu? Kenyataan yang tidak enak itu memang tidak bisa langsung kita mengerti maknanya. Tetapi ciri khas iman Kristiani adalah berpengharapan, jangan pernah kehilangan keyakinan dan pengharapan akan kebaikan Allah kita, Mana dasarnya? Dasarnya adalah pengalaman iman seluruh Gereja, keluarga kita, komunitas kita, seperti dikatakan oleh Ratu Ester :” Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau , ya Tuhan …….telah melaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan” Kita tahu dari sejarah bahwa Allah itu baik dan selalu baik dan peduli kepada umat-Nya.
Butir permenungan.
Bila doa kita tak terpenuhi sesuai harapan kita, maka sebabnya ialah karena keinginan kita bukan keinginan yang terbaik. Bagi kita sebagai orang beriman , kata kata St. Teresia Kanak Kanak Yesus ini sangat kena :” Apabila Engkau tidak mengabulkan doaku, ya Tuhan aku makin mencintai Engkau.” Inilah kiranya makna iman dalam doa kita, Tuhan mau membenarkan doa kita yang tidak sempurna. Ia mau memperdalam dan memperteguh iman, harapan dan kasih kita. Dalam situasi hidup yang kita alami pada waktu kita berdoa, Dia hadir dan akan menganugerahkan ketenteraman hati, walaupun mengatasi kemampuan pengertian kita. Doa adalah nafas hidup orang beriman. Tanpa doa bagaimana seseorang dapat mendekatkan diri dengan Penebusnya? Doa merupakan bagian dari kehidupan seseorang. Dengan kata lain, seseorang yang tidak berdoa adalah orang yang mati miskin secara rohani. Doa bukan sekedar sesuatu yang diijinkan tetapi merupakan sesuatu yang diperintahkan. Karena itu, ‘tidak berdoa’ merupakan suatu dosa. Perintah untuk berdoa terasa sangat sederhana. Dalam perikup diatas terdapat tiga kali kata kerja imperatif muncul di ayat 7 yaitu: mintalah, carilah, ketuklah. Pengulangan ini berfungsi sebagai penekanan dan ini merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan.
Kata kerja yang mendapat imbuhan -lah pada kalimat membuat makna kalimat tersebut semakin tegas. Kita diperintahkan untuk terus menerus meminta, mencari dan mengetuk pintu hati Allah. Maka bila kita menyadari doa bukanlah sesuatu yang rutin dilakukan saja, tetapi merupakan kebutuhan manusia, atau doa merupakan karakter gaya hidup orang beriman. Dengan “meminta” hendaknya manusia beriman tetap berusaha dengan “mencari” sambil berharap pada kasih Allah yang akan membukakan pintu saat mendengar harapan itu “ketukan” umatNya. Manusia beriman bukanlah pribadi yang suka menuntut, melainkan pribadi yang mau berkurban dan berjuang untuk menghasilkan yang terbaik bagi orang lain. Hidup adalah perjuangan, kita berjuang sebagai anak Allah, dan berjuang bersama saudara atau saudari kita, dalam Allah.
Doa
Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.