Renungan Harian Katolik Sabtu 26 Februari 2022

Posted on 23 views

Renungan Harian Katolik Kalender Liturgi Sabtu 26 Februari 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yak 5:13-20

Yak 5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
Yak 5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
Yak 5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Yak 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Yak 5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Yak 5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Yak 5:19 Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik,
Yak 5:20 ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 141:1-2.3.8
Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu, ya Tuhan, bagaikan dupa.
*Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku,
dengarkanlah suaraku, di kala berseru kepada-Mu! Bagi-Mu biarlah doaku seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang tengadah menjadi seperti kurban petang.
*Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!

Bait Pengantar Injil  Mat 11:25

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bacaan Injil  Mrk 10:13-16

Mrk 10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Mrk 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Mrk 10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”
Mrk 10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Katolik

Ada suatu paroki yang setiap Hari Minggu penuh dengan anak anak sehingga membuat kagum orang luar yang berkunjung ke paroki tersebut. Bahkan setiap sore hari, selalu banyak anak yang berkumpul di halaman gereja atau di aula paroki. Suasana nya ramai, meriah dan sungguh menggembirakan. Selidik punya selidik ternyata kedua pastor yang memegang paroki ini sangat mencintai anak anak. Mereka senang dan dekat dengan anak anak. Mereka tidak marah bila gereja dipenuhi anak anak, meski suasana nya menjadi tidak khusyuk. Bahkan pada saat perayaan Ekaristi , anak anak dibiarkan datang mendekat altar dan duduk mengelilingi altar. Kedua pastor juga suka bersama anak anak di aula, dipelataran gereja. Para pastor terkadang ikut bermain , ikut bersepeda bersama anak anak. Waktu kita bertanya kepada kedua pastor itu mengapa hal itu dilakukan, mereka menjawab. “Bukankah Yesus sendiri mengajari kita agar kita dekat dengan anak anak? Yesus berkata : Biarlah anak anak datang kepada-Ku, jangan dihalangi “ Pastor  itu ternyata  mau mencoba semangat Yesus sendiri yang dekat dengan anak anak. Dengan dekat pada anak anak , pastor itu ingin membawa kasih Yesus sehingga anak anak merasakan kasih Tuhan lewat perhatian mereka. Anak anak dalam kisah ini dapat juga diartikan sebagai orang orang kecil, yang tidak berdaya, orang miskin dan papa, orang yang disisihkan oleh masyarakat sekitarnya. Para rasul membuat klasifikasi khusus menyangkut yang boleh dan tidak boleh bertemu dengan Yesus. Dalam kehidupan sehari hari kita juga sering kali menghakimi saudara saudara kita , bahwa mereka tidak layak bertemu dengan Yesus , Kita menolak kehadiran mereka dan membuat batas yang jelas dengan mereka.  Yesus menerima siapa saja yang datang kepada-Nya, Ia sangat membenci orang yang congkak hatinya, tetapi membuka hati-Nya lebar lebar  bagi mereka yang tidak berdaya dan mau menyerahkan diri kepada kehendak-Nya, karena mereka inilah yang empunya Kerajaan Surga. Bagaimana dengan kita saat ini, Apakah kita mencintai anak anak , dan tidak menghalangi anak anak datang kepada Yesus dan juga terhadap orang orang kecil, yang tidak berdaya, orang miskin dan papa, orang yang disisihkan oleh masyarakat sekitarnya.?  Keterbukaan Tuhan Yesus hendaknya menjadi teladan bagi keterbukaan kita terhadap siapa saja tanpa ada  kriteria kriteria.

Butir permenungan.

Orang dewasa sering kali menilai miring soal anak-anak. Mereka biasa menjuluki anak-anak dengan sebutan: belum berpengalaman, anak kemarin sore, masih bau kencur, tidak tahu banyak, dan belum mengerti apa-apa. Di benak orang dewasa, keberadaan anak-anak indentik dengan kelemahan, ketidakmampuan berbuat sesuatu dan karenanya tidak bisa diandalkan. Dalam beberapa hal, penilaian tersebut bisa benar, tapi tidak semua penilaian itu tepat. Ada ciri-ciri lain yang melekat dalam diri anak, yakni: ketergantungannya kepada orangtua atau dewasa, kejujuran, kesetiaan, dan kepolosannya. Ciri-ciri ini identik dengan keunikan dan keistimewaan anak-anak. Rupa-rupanya Yesus telah melihat ciri-ciri kedua. Ia mengharapkan para murid-Nya pun istimewa karena memiliki ciri-ciri itu. Kerajaan Allah akan dirasakan oleh para murid-Nya apabila mereka hanya menggantungkan diri mereka kepada Allah. Allah menjadi satu-satunya raja dan pemimpin mereka. Kerajaan Allah juga terbuka bagi para murid apabila mereka hidup dalam kejujuran, kesucian, dan kesetiaan kepada Allah. Ajakan Yesus kepada para murid-Nya adalah ajakan kepada kita juga. Marilah kita percayakan hidup kita kepada Allah, hidup suci, dan berlaku setia kepada-Nya.

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *